JAKARTA I Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait hari ini kembali menekankan pentingnya pemanfaatan lahan lembaga pemasyarakatan (Lapas) sebagai solusi dua arah.
Tidak hanya menyelesaikan masalah perumahan, gagasan ini juga menjadi jawaban atas kondisi lapas yang kelebihan kapasitas.
Dalam diskusi yang berlangsung di lapas kelas I Cipinang, Jakarta, Rabu (7/5/2025), Ara menyebutkan bahwa sebagian besar lapas di Indonesia saat ini memang berada di kawasan strategis, bahkan berada di pusat kota warisan kolonial Belanda.
“Kalau kita lihat, lapas – lapas ini sudah lama berdiri, beberapa sejak zaman belanda. Banyak yang sekarang overcrowded.
Jadi selain perumahan untuk rakyat, kita juga perlu penjara yang lebih manusiawi,” jelas Ara dihadapan infoklik.co
Menurut Ara, Presiden Prabowo Subianto menginginkan terobosan konkret. Gagasan memindahkan lapas ke luar kota
Agar bisa memanfaatkan lahan untuk rumah rakyat adalah wujud dari kebijakan progresif yang menyentuh banyak sektor.
“Ini pemikiran yang luar biasa. Tidak hanya perumahan rakyat, tapi juga reformasi sistem pemasyarakatan,” imbuh Ara.
Gagasan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Menteri Imipas, Agus Andrianto mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan rencana relokasi beberapa lapas ke kawasan yang lebih luas dan terpencil.
“Relokasi ini penting, terutama agar pengelolaan narapidana bisa lebih baik, dan tentu saja lahan di kota bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat,” kata Agus.
Ara juga menyampaikan bahwa program ini akan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menengah.
Kombinasi ini akan menciptakan keseimbangan sosial serta membuka peluang bagi semua kalangan untuk memiliki rumah di tengah kota”, ungkap Ara dengan nada tegas.(@Gus Kliwir)