Infoklik.co, JAKARTA | Sekjen Rumah PPAI, A.S. Agus Samudra mengungkapkan bahwa anak -anak di bawah umur menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penyebaran berita hoaks di media sosial.
Tanpa pemahaman yang cukup tentang literasi digital, mereka mudah mempercayai informasi yang belum tentu benar.
“Anak – anak sering kali tidak bisa membedakan mana berita yang valid dan tidak. Mereka hanya menerima informasi dari apa yang mereka lihat di media sosial tanpa melakukan verifikasi,” ujar Agus Kliwir di hadan media, Jumat (7/2/25).
Fenomena ini semakin diperparah dengan algoritma media sosial yang kerap memperkuat penyebaran informasi yang banyak dibagikan, tanpa melihat kebenarannya.
Untuk itu, Sekretaris jenderal rumah Perlindungan perempuan dan anak indonesia (RPPAI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada anak -anak di bawah umur dan orang tua agar lebih kritis dalam menyaring informasi yang beredar di dunia maya.
Menurutnya, peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak – anak mereka agar tidak mudah terpengaruh berita bohong.
“Kami mengajak seluruh orang tua untuk lebih peduli dengan apa yang dikonsumsi anak – anak mereka di internet. Jangan biarkan mereka menerima berita tanpa penyaringan yang tepat,” pinta A.S Agus Samudra, Sekretaris jenderal rumah perlindungan perempuan dan anak indonesia (RPPAI).(red)