JAKARTA I Insiden kerusuhan di lapas narkotika lubuk linggau, Sumsel, memunculkan reaksi keras dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), Agus Andrianto, Kamis (8/5/25)
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan bentuk perlawanan terstruktur terhadap komitmen negara dalam memberantas narkoba dari balik jeruji.
“Ini bukan sekadar kerusuhan biasa. Ini bentuk resistensi atas upaya kita membersihkan lapas dari HP dan narkoba. Saya tidak akan berkompromi,” kata Menteri IMIPAS dihadapan infoklik.co
Ia memastikan siapa pun, termasuk petugas pemasyarakatan yang menjadi “pengkhianat tugas”, akan ditindak.
“Kalau terbukti, langsung dicopot. Kita tak butuh orang yang merusak misi besar ini,” lanjut Agus Andrianto
Razia yang memicu perlawanan warga binaan adalah bagian dari operasi rutin yang dilakukan untuk menyisir alat komunikasi ilegal dan narkoba.
Namun, kejadian ini justru membuka mata publik bahwa infiltrasi pengaruh bandar narkoba di lapas masih kuat.
Menteri IMIPAS mengungkapkan, selama enam bulan menjabat, sudah 14 pejabat struktural dan 57 pegawai dibina akibat dugaan pelanggaran.
“Tidak cukup hanya komitmen di atas kertas. Kami butuh orang – orang bersih dan berintegritas di lapas,” jelas Agus Andrianto
Ia juga menyebut, 548 narapidana dipindahkan ke nusakambangan, karena diduga sebagai pengendali jaringan narkoba dari balik penjara.
“Bandar tidak akan diberi ruang. Kita pindahkan mereka ke penjara super ketat,” ungkap Menteri IMIPAS dengan nada tegas.(@Gus Kliwir)