DEMAK I Di balik lumpur pesisir pantai glagah wangi, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, secercah harapan untuk tumbuh melalui akar – akar mangrove yang ditanam oleh Polres Demak bersama berbagai elemen masyarakat.
Penanaman 1.500 bibit mangrove yang digelar Senin (12/5/2024) itu menjadi simbol komitmen kolektif melawan abrasi dan banjir rob yang kian mengancam wilayah pesisir utara Jawa.
Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha menyebut kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan lingkungan aman serta sejahtera.
“Dari data yang kami miliki, sekitar 50 ribu hektare daratan di pesisir utara Demak sudah hilang akibat abrasi.
Kalau kita terus diam, bukan tidak mungkin pemukiman warga akan tenggelam,” kata Kapolres Demak dihadapan infoklik.co.
Ia menekankan bahwa keberadaan hutan mangrove sangat penting dalam menahan arus laut, memperkuat garis pantai, serta menjadi habitat alami berbagai jenis biota laut.
Selain itu, mangrove memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, baik dari segi hasil olahan maupun potensi wisata.
“Dengan menanam mangrove, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tapi juga menciptakan peluang ekonomi.
Itu sebabnya, kami mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam kegiatan semacam ini,” lanjut AKBP Ari Cahya Nugraha.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak mulai dari forkopimcam karangtengah, koramil karangtengah, pemerintah Desa Tambakbulusan, mahasiswa universitas diponegoro Semarang, hingga relawan lingkungan.
Semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan, langkah menjadi energi yang membangun optimisme dalam menatap masa depan pesisir Demak.
Kepala Desa Tambakbulusan, Habibullah turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Polres Demak.
Ia menilai kegiatan ini selaras dengan upaya Desa dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan, khususnya dalam pengembangan sektor pariwisata ramah lingkungan.
“Kami punya pantai istana tambak bulusan (Istambul) yang sedang kami bangun menjadi wisata unggulan.
Dengan hutan mangrove yang sehat, kami bisa menarik wisatawan sekaligus melindungi Desa dari ancaman alam,” ujar Habibullah
Dia juga berharap kegiatan penanaman mangrove ini tidak berhenti di sini, namun terus berlanjut dan menjadi bagian dari gerakan bersama menyelamatkan pesisir.
“Kalau setiap bulan ada penanaman seperti ini, maka dalam setahun bisa ribuan pohon mangrove tumbuh. Ini akan jadi benteng hidup bagi kami,” imbuh Kepala Desa Tambakbulusan
Dari bibit – bibit kecil yang ditanam hari itu, masyarakat tambakbulusan menaruh harapan besar.
Harapan bahwa suatu hari, wilayah mereka tak lagi dikejar rob, bahwa anak cucu mereka masih bisa bermain di pantai yang hijau dan bersih dan bahwa alam akan terus bersahabat jika dijaga bersama”, pungkasnya.(@Gus Kliwir)